Lomba Menulis Cerpen Remaja Rohto 2010

Sebelumnya saya pernah mengikuti lomba ini dan belum beruntung menjadi pemenang. Yah kalau dipikir-pikir saya terlalu memaksa untuk menjadi pas dengan segmen remaja. Tapi bagus juga untuk latihan, terutama berusaha lagi membidik berbagai aspek kehidupan remaja saat ini. Sayangnya lomba ini harus berbandrol dengan keharusan mencantumkan sebuah produk sebagai syarat pengiriman. Kadang malas juga beli, soalnya malu juga ketika harus beli produk remaja. Terpaksa nitip ke adik atau keponakan. Tapi bagi kamu yang ingin ikutan, ini dia petunjuk teknisnya.

Cerpen Mochammad Asrori: Istri

 Riak air kran berhenti, pintu kamar mandi terbuka. Wajah perempuan dengan semu pucat muncul, berjalan ke muka cermin. Sejenak mematut-matut diri di sana, dari depan, dari samping, lalu duduk. Tangannya menopang dagu, menatap wajahnya di cermin. “Apa aku terlihat gemuk?” katanya, “Aku pasti gemuk, bukan?”

Ia memutar posisi duduk menghadap ke ranjang, ke arahku. Wajahnya murung lucu. Aku tidak menanggapi, hanya tersenyum. Tapi itu malah membuatnya sewot. Ia berdiri dan mengambil tempat di bibir ranjang, di sampingku.

Ketika Guru Berlomba Mengulas Karya Sastra

Membaca berbagai ulasan karya sastra, baik yang terbit dalam bentuk buku maupun majalah, merupakan pelajaran yang berharga bagi guru untuk mempertajam daya apresiasinya. Tapi bagaimana jika guru tersebut yang dituntut menulis ulasan karya sastra?

 Rasanya hal itulah yang menjadi dasar diadakannya Lomba Mengulas Karya Sastra 2010 yang diadakan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah bekerjasama dengan Majalah Horison.