12 November 2008

John Grisham: Inspirasi dari Ruang Sidang

John Ray Grisham merupakan novelis yang pernah juga menjadi pengacara dan politisi Amerika. Hingga tahun 2008, buku-bukunya telah terjual lebih dari 235 juta kopi di seluruh dunia. Grisham muda sangat lahap membaca, dan diakuinya sendiri bahwa ia banyak mendapat pengaruh dari karya-karya John le Carre dan John Steinbeck yang dikaguminya.

Grisham lahir pada 8 Februari 1955 di Jonesboro, Arkansas. Putra ke dua dari lima bersaudara ini awalnya memimpikan untuk bisa menjadi pemain baseball profesional. Ayahnya merupakan pekerja konstruksi dan petani kapas, sementara ibunya cuma seorang ibu rumah tangga biasa.
Keluarganya beberapa kali pindah rumah, hingga kemudian pada tahun 1967 menetap di Southhaven, DeSoto County, Missisippi. Bisa dibilang tidak ada basic keluarga intelektual dalam keluarganya.
Orang di balik sukses Grisham adalah Ibunya sendiri. Meski tidak berpendidikan, Ibunyalah yang berkeras memompa semangat dan menyiapkannya untuk masuk bangku kuliah. Ibunya sangat tidak memercayai televisi, untuk itulah ia mendidik Grisham kecil untuk rajin membaca. Tak kurang buku-buku Dr. Seuss, the Hardy Boys, Emil and the Detectives, Chip Hilton, serta banyak buku-buku karangan Mark Twain dan Dickens yang dilahapnya.

Grisham adalah pribadi yang unik. Gemar membaca tak menjadikannya seorang kutu buku, malah sejak di bangku sekolah ia selalu berkecenderungan untuk menjadi seorang atlet, bahkan Grisham sempat bercita-cita menjadi pemain baseball profesional. Grisham juga mencoba masuk dalam tim baseball Universitas Negeri Delta, tapi disingkirkan oleh pelatihnya yag mantan pitcher Boston Red Sox, Dave Ferriss.

Ia mengaku baru banting stir untuk meraih cita-citanya menjadi pemain baseball profesional ketika sedang menonton sebuah pertandingan baseball saat kuliah. Ia mengamati seorang pemain profesional di lapangan dan mulai berpikir. ia membandingkan usianya saat itu dan peluang untuk menjadi pemain profesional yang menurutnya kecil sekali.
Tahun 1977 Grisham meraih gelar Sarjana Sains dibidang akuntansi dari Univesitas Negeri Missisippi. Selama masa kuliah, pengarang ini rajin menulis jurnal, sesuatu yang terbukti membantu ketajaman kreatifnya. Grisham lalu juga menggondol gelar hukumnya di Sekolah Hukum Universitas Missisippi tahun 1981.
Selama masa sekolah hukum, Grisham mengubah ketertarikannya dari hukum perpajakan ke hukum kriminal dan kasus hukum sipil. Setelah masa kelulusan dia membuka sebuah praktik hukum untuk umum yang fokus pada pada kasus-kasus hukum kriminal dan hukum sipil hampir. Ia merintis karir sebagai pengacara muda selama satu dekade di kota kecil Southave, menghabiskan sebagian besar waktunya di ruang sidang mewakili berbagai ragam klien.

Grisham bahkan terpilih sebagai anggota legislatif wilayah Missisippi dari partai Demokrat tahun 1983 hingga tahun 1990. Selama masa jabatannya, dia tetap meneruskan praktiknya sebagai pengacara pribadi di Southaven. Dia mendonasikan lebih dari $100.000 kepada kandidat partai Demokratik. Pada September 2007, Grisham terlihat bersama Hillary Clinton, pilihannya untuk presiden Amerika 2008, juga mantan gubernur Virginia, Mark Warner yang didukung Grisham mendaparkan kursi senat Amerika, walau akhirnya kalah bersaing dengan wakil partai Republik, John Warner.

Tahun 1984 di ruang sidang De Soto County Hernando, Grisham mendengar sebuah pengakuan traumatik seorang gadis 12 tahun korban perkosaan. Mulailah Grisham, diwaktu luanganya mengeksplorasi kisah gadis itu untuk dituangkan dalam hobi rahasianya. Grisham bertanya-tanya, “Apa yang akan terjadi jika ayah dari gadis itu merencanakan untuk membunuhnya?”

Tiap pukul 5 pagi hingga waktu menjelang berangkat ke kantor, Grisham bangun dan memulai menulis. Hal ini berlangsung selama tiga tahun. Tujuannya sederhana, “menyelesaikan secepat mungkin manuskrip pertamanya!” hingga rampunglah sebuah novel berjudul A Time to Kill yang baru selesai tahun 1987. Novel ini ditolak oleh banyak penerbit, sebelum akhirnya dibeli oleh Wynwood Press yang kemudian mencetaknya hanya sebanyak 5000 kopi dan diterbitkan pada Juni 1988.

Setelah menyelesaikan A Time to Kill, Grisham mulai mengerjakan novel lain, sebuah cerita mengenai pengacara muda brilian yang terperangkap dalam sebuah firma hukum yang tampak sempurna, tapi ternyata penuh kebusukan. Novel keduanya ini, The Firm, bertengger selama 47 minggu di daftar buku bestseller New York Times hingga akhirnya menjadi Bestselling Novel tahun 1991. Novel ini membuat Paramount Picture tertarik dan membayar seharga $600.000 untuk membuat versi layar lebarnya. Dari sinilah, diusia 36 tahun, Grisham menjadi properti yang menggiurkan bagi penerbit, hingga akhirnya hak penerbitan buku-bukunya dibeli oleh Doubleday.
Grisham kemudian selalu memproduksi sedikitnya sebuah buku tiap tahun, yang kebanyakan menjadi populer dimana-mana dan menjadi bestseller. Grisham merupakan satu-satunya pengarang yang menulis serentetan novel-novel bestseller selama tujuh tahun berturut-turut (1994–2000). Tercatat lebih dari 225 juta buku-buku cetakan John Grisham di seluruh dunia dan telah diterjemahkan ke dalam 29 bahasa. Sembilan novelnya, termasuk The Firm, juga telah dibuat versi layar lebarnya, seperti The Pelican Brief, The Client, A Time to Kill, The Rainmaker, The Chamber, A Painted House, The Runaway Jury, dan Skipping Christmas.

Pada sebuah wawancara di Charlie Rose Show, bulan Oktober 2006, Grisham memaparkan bahwa ia bisanya hanya memerlukan waktu enam bulan untuk menulis sebuah buku. Ia membawa semua temuan mengenai cerita apa yang akan dituliskannya, mengenai gaya pengucapannya, karakter tokoh-tokohnya, alurnya, semuanya ke atas loteng kerjanya. Ia menuliskannya selama enam jam dalam sehari selama enam bulan. Ia menutup diri dari apapun kecuali keluarganya. Tanpa tekanan. Ia menulis tanpa memikirkan tentang pembaca, penjualan, film. Ia hanya berpikir tentang ceritanya.

Maka hadirlah deretan buku-bukunya tiap tahun, mulai dari A Time to Kill (1989), The Firm (1991), The Pelican Brief (1992), The Client (1993), The Chamber (1994), The Rainmaker (1995), The Runaway Jury (1996), The Partner (1997), The Street Lawyer (1998), The Testament (1999), The Brethren (2000), A Painted House (2001), Skipping Christmas (2002), The Summons (2002), The King of Torts (2003), Bleachers (2003), The Last Juror (2004), The Broker (2005), The Innocent Man (2006), Playing for Pizza (2007), dan The Appeal (2008).

Publishers weekly menobatkan Grisham sebagai "The Bestselling Novelist of the 90s", yang total menjual 60.742.289 kopi novel. Dia juga satu dari sedikit pengarang yang mampu menjual dua juta kopi novel dicetakan pertamanya, selain Tom Clancy dan J.K Rowling. Tengok saja novelnya The Pelican Brief (1992) yang terjual 11.232.480 kopi hanya di Amerika saja.

Di bulan Agustus 1994, Grisham mengembangkan sayap dan menambah satu daftar pekerjaannya, yaitu menjadi penerbit. Hal ini terjadi setelah ia menyelamatkan majalah The Oxford American yang berjuang keluar dari masalah keuangan. Di majalah yang membidik topik penulisan sastra dan musik ini, di tahun 2000, Grisham menerbitkan novel A Painted House secara berseri, sebelum dibukukan tahun 2001.

Walau mantap sebagai penulis, Grisham ternyata tetap menjaga hasratnya pada dunia baseball. Bukan hanya sekedar latar dari tulisan-tulisan dalam novelnya, seperti A Painted House, Grisham kini juga turut mengabdikan diri sebagai pelatih untuk Liga Kecil Baseball di Oxford, Mississippi dan Charlottesville, Virginia. Bahkan ia juga menulis naskah asli untuk film bertema baseball yang diproduksinya berjudul Mickey, yang dibintangi Harry Connick, Jr. Film ini dirilis dalam bentuk DVD pada bulan April 2004. Grisham yang dikenal sebagai fans tim baseball Universitas Negeri Missisipi ini pun bersedia menulis sebuah pegantar untuk universitasnya dan Left Field Lounge dalam sebuah buku Dudy Noble Field: A Celebration of MSU Baseball.

Tidak ada komentar: